Thursday, April 6, 2017

Umat Yang Dirahmati dan Dikasihi


۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

أُمَّتِيْ أُمَّةٌ مَرْحُوْمَةٌ لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِي اْلآخِرَةِ عَذَابُهَا فِي الدُّنْيَا : اَلْفِتَنُ وَ الزَّلاَزِلُ وَ الْقَتْلُ

“Umatku ini adalah umat yang dirahmati. Tidak ada azab bagi mereka di akhirat. Azabnya adalah di dunia, berupa fitnah-fitnah, musibah-musibah, dan pembunuhan.” (Dari Kitab al-Jami’ ash-Shaghir: I/65)

Hadits di atas juga dicantumkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Tarikhnya: 1/1/38–39, Abu Daud no. 4278, al-Hakim: 4/444, Ahmad: 4/410 dan 418, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam ash-Shaghir hlm. 3, dari jalur Thariq al-Mas’udi dari A’id bin Abi Burdah dari Ayahnya dari Abu Musa.

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Umat Sayyidina Muhammad ﷺ adalah umat yang dirahmati, yaitu dikasihani Allah s.w.t. Mereka tidak dikenakan azab di akhirat nanti karena mereka telah dikenakan azab di dunia. Namun umat yang dikasihani ini adalah umat yang patuh kepada perintah Allah dan RasulNya.

Walau bagaimanapun, Umat Nabi Muhammad ﷺ yang durhaka tetap akan diazab di akhirat nanti, yaitu dimasukkan ke dalam neraka. Dalam sebuah hadits diceritakan, ketika Rasulullah ﷺ melihat banyak dari umatnya di neraka, Baginda ﷺ bertanya mengapa berlaku demikian dan Allah s.w.t. menjawab, “Mereka melupakanmu.”

Mereka melupakan ajaran dan perintah agama Islam, karena itu mereka diazab di akhirat. Akan tetapi tentu azab mereka berbeda dengan azab untuk kaum kafir, karena bagi umat Islam, mereka tidak akan kekal berada di neraka.

Berbagai azab di dunia ini dikenakan ke atas Umat Sayyidina Muhammad ﷺ seperti gempa bumi, tsunami, dan pembunuhan seperti pengeboman yang berlaku sekarang. Namun mereka yang patuh kepada syari'ah hanya dikenakan azab sekali saja, yaitu semasa di dunia ini, di akhirat nanti mereka dikasihani dan tidak lagi dikenakan azab.

Karena itu, marilah kita senantiasa mendekatkan diri kepada kekasih dari Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, marilah selalu kita ikuti beliau, dialah sang kekasih Allah, Al-Musthofa, Sayyidina Muhammad ﷺ.

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Surat An-Nisa' Ayat 64 :

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا

"Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

No comments:

Post a Comment

Berdosakah Kita Bila Tidak Mengamalkan Hadits Shahih?

Pertanyaan : Assalamu ‘alaikum wr. wb. Bila ada hadits yang shahih dan telah disepakati keshahihannya oleh para ulama ahli hadits,...