Thursday, March 23, 2017

Al-Allamah As-Syeikh Muhammad Sa`id Ramadhan Al-Buthy Pernah Menolak Undangan "Maulid"?

Al-Allamah As-Syeikh Muhammad Sa`id Ramadhan Al-Buthy Pernah Menolak Undangan "Maulid"?

Ternyata Syahid Dr. Muhammad Sa`id Ramadhan Al-Buthy ra pernah menolak untuk hadir di acara peringatan maulid (kelahiran). Ya, acara maulid! Tapi bukan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ, melainkan peringatan maulid Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri madzhab Wahhabi).

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Telah saya katakan kepada kalian, bahwa saya pernah diundang oleh orang yang mengingkari perayaan-perayaan maulid Nabi ﷺ ini dan membid'ahkannya. Saya diundang oleh mereka untuk hadir di sebuah konferensi yang diselenggarakan dalam rangka peringatan maulid (ulang tahun) Muhammad bin Abdul Wahhab yang ke-sekian tahun. Untuk acara ini, telah dikeluarkan biaya berjuta-juta yang tidak terhitung.

Kepada orang-orang yang mengundang itu, saya katakan, "Bukankah perbuatan ini adalah bid'ah menurut kalian?"

"Karena itu, lebih baik saya tidak memenuhi undangan ini. Tapi aneh sekali, bagaimana bisa perbuatan ini dihukumi bid'ah ketika didedikasikan untuk Sayyidina Muhammad Rasulullah ﷺ, tapi kemudian dihukumi sebagai perbuatan baik ketika didedikasikan untuk Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri madzhab Wahhabi)?"

"Bagaimana ini?"

"Bagaimana bisa perayaan Maulid Nabi ﷺ dihukumi sebagai bid'ah, tetapi ketika diselenggarakan dalam rangka maulid (peringatan kelahiran) Muhammad bin Abdul Wahhab untuk yang ke-sekian tahun, maka perbuatan ini dianggap baik, terpuji, dan berpahala?"

"Dan apa kaidah ilmiah yang menjadi tolok ukur perbuatan ini bid'ah, sementara berbuatan itu bukan bid'ah?"

"Ini persoalan jelas!"

"Kami tidak akan mengingkari apa yang mereka lakukan. Karena kita memahami, bahwa konferensi ini, seperti konferensi lainnya, yaitu bukan ibadah. Melainkan ia adalah kegiatan sosial yang di dalamnya diharapkan terdapat kebaikan agama, insya Allah. Kami tidak mengecam acara mereka, tapi kenapa mereka mengecam kita karena kita mengumumkan ijtihad kita, yang membolehkan perayaan Maulid Rasulullah ﷺ, seperti Rasulullah ﷺ yang juga telah berijtihad berkaitan dengan hari kelahirannya?"

"Kenapa?"

"Ya..."

"Disyaratkan untuk setiap perayaan, konferensi, seminar, pertemuan apa pun termasuk Maulid, agar tidak dinodai dengan kemungkaran. Dan setiap majlis harus bersih dari perbuatan haram. Ini syarat wajib. Karena setiap tradisi hanya boleh dilakukan jika di dalamnya tidak terdapat perbuatan-perbuatan haram. Adapun majlis-majlis Maulid di beberapa negara Arab lain, yang di dalamnya tersebar kesia-siaan, kemungkaran, dan perbuatan haram, maka kami berlepas diri darinya. Karena itu sama sekali bukan majlis-majlis Maulid yang sedang kita bicarakan. Dan kita adalah orang-orang pertama yang mengecamnya dan mensucikan Maulid Sayyidina Rasulullah ﷺ."


۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

No comments:

Post a Comment

Berdosakah Kita Bila Tidak Mengamalkan Hadits Shahih?

Pertanyaan : Assalamu ‘alaikum wr. wb. Bila ada hadits yang shahih dan telah disepakati keshahihannya oleh para ulama ahli hadits,...